Mesin
Penetas Telur adalah sebuah alat yang membantu proses penetasan telur. Cara
kerja mesin atau alat ini melelaui proses pengeraman tanpa induk dengan
menggunakan sebuah lampu pijar berdaya 5 watt. Mesin ini dilengkapi dengan
sistem rak berputar yang berfungsi untuk meratakan proses pemanasan telur agar
bisa menetas secara maksimal. Umumnya mesin ini hanya dapat digunakan untuk
menetaskan telur unggas seperti telur ayam, bebek, puyuh, mentok. Dilengkapi
dengan alat pengatur suhu yang disebut dengan thermostat.
Pada
prinsipnya penetasan telur menggunakan mesin tetas adalah meniru tingkah laku
dan apa saja yang dikerjakan induknpada saat akan mengerami sampai telur
menetas (Yuanita, 1998). Pada ayam pembuahan terjadi dalam tubuh induknya dan
perkembangan dari embrio secara lengkap ada di luar tubuh dari induknya.
Prinsip ini digunakan untuk ide pembuatan sistem penetasan telur yang digunakan
untuk proses perkembangan embrio di luar tubuh induk. Telur ayam di dalam
incubataor akan menetas setelah 21 hari (Nesheim et al., 1979).
Mesin
tetas merupakan mesin penetas yang mempunyai prinsip kerja seperti pada induk
ayam pada saat mengerami telur. Mesin tetas diusahakan mempunyai beberapa sarat
yang sesuai untuk perkembangan struktural dan fisiologi dari embrio anak ayam.
Dalam pembuatan alat tetas perlu dipertimbangkan beberapa solusi dalam
pengaturan parameter biologi yang meliputi temperature, kelembapan udara dan
sirkulasi udara. Pada alat penetas semua factor-faktor tersebut dapat diatur
dengan baik sesuai dengan kondisi yang diinginkan yang sesuai dengan kondisi
proses biologi penetasan (Nesheim et al., 1979).
Penetasan
dengan menggunakan mesin tetas memiliki kelebihan dibandingkan dengan penetasan
secara alami. Menurut Yuwanta (1983), kelebihan tersebut antara lain :
1.
Dapat
dilakukan sewaktu-waktu karena tidak tergantung dari induk ayam.
2.
Mampu
melakukan penetasan telur dalam jumlah banyak. Kapasitas mesin tetas bervariasi
mulai dari 100 sampai 10.000 butir.
3.
Mampu
menghasilkan anak ayam dalam jumlah banyak dalam waktu yang bersamaan.
4.
Selama
penetasan sudah dapat diramalkan jumlah anak yang akan dihasilkan, karena
selama proses penetasan dilakukan peneropongan telur sehingga dapat diketahui
jumlah telur yang fertile dan telur yang mati.
Alat
pemanas dihidupkan dan diatur jarak penyetelan antara temperature 990
sampai 1020 F dengan cara mengatur jarak dengan memutar gagang
pelatuk pada switch di antara regulator dengan switch. Setelah temperature yang
diinginkan tercapai (temperature konstan), dibiarkan sampai satu jam sambil
dikontrol (Soedjarwo, 1999). Begitu juga untuk kelembapan udara. Bak air diisi
dengan air jangan sampai penuh dan dimasukkan ke dalam alat penetas. Diatur
kelembapannya antara 55 sampai 60%. Pengaturan dilakukan dengan menambah atau
mengurangi air dalam bak (Nuryati et al., 1998). Ini saya ada video dari
youtube bagaimana cara membuat mesin tetas otomatis, silahkan ditonton :
No comments:
Post a Comment